Halo Sobat ! | Members area : Register | Sign in
About me | SiteMap | Arsip | Terms of Use | Dcma Disclaimer
Home » » Malaysia Bidik Pelajar 6 Kota RI

Malaysia Bidik Pelajar 6 Kota RI

Sabtu, 02 Februari 2013


Ilustrasi: ist.
MEDAN – Resistensi masyarakat Indonesia terhadap Malaysia, sebagai dampak dari gesekan yang terjadi antara kedua negara, ternyata belum membuat keinginan masyarakat Indonesia untuk menuntut ilmu di negeri Jiran berkurang. Pemberitaan terkait isu-isu ketenagakerjaan, batas wilayah hingga celotehan miring mantan pejabat Malaysia terhadap mantan presiden Habibie yang terus disuarakan media nasional, seolah linier dengan peningkatan jumlah calon mahasiswa yang tertarik untuk menimba ilmu di negara yang katanya serumpun itu.

Berdasarkan data Kedutaan Besar Malaysia, saat ini terdapat sekira 12 ribu mahasiswa Indonesia di Malaysia. Mereka belajar bersama hampir 110 ribu mahasiswa asing, yang datang dari negara-negara lain, mulai dari Asia, Afrika bahkan Australia. Keseluruhan mahasiswa asing itu pun belajar di level yang beragam, mulai dari setingkat sarjana hingga pendidikan doktoral.

Direktur Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia, Yahurin Mohm Yassin mengatakan, tingginya angka partisipasi mahasiswa asal Indonesia maupun negeri lainnya ke Malaysia, seiring dengan terus dilakukannya perbaikan mutu pendidikan di Malaysia. Dia mengklaim, saat ini Malaysia berada di posisi kelima untuk mutu pendidikan terbaik di seluruh dunia.

Di samping itu, keramahan serta berbagai kemudahan dan fasilitas yang disediakan pemerintah bagi mahasiswa, membuat banyak mahasiswa asing semakin betah menuntut ilmu. Apalagi biaya hidup di Malaysia terbilang cukup rendah dibandingkan di negara-negara yang memiliki mutu pendidikan yang baik lainnya.

"Dulu kita belajar dari banyak negara untuk memajukan pendidikan. Dan saat ini, dengan kualitas pendidikan terbaik kelima di dunia, 120 ribu mahasiswa dari seluruh dunia belajar di Malaysia. Jumlah tersebut terus bertambah setiap tahunnya. Indonesia termasuk asal negara mahasiswa asing terbesar, jumlahnya mencapai 12 ribu. Lima ribu diantaranya merupakan mahasiswa asal pulau Sumatera," kata Yahurin.

Yahurin menambahkan, saat ini mahasiswa Indonesia yang menuntut Ilmu di Malaysia, pada umumnya memilih kampus yang terletak di Kuala Lumpur. Namun banyak pula yang memilih negara bagian lain seperti Johor dan Penang, yang biaya pendidikannya relatif lebih murah.

"Di Malaysia, kami memiliki sekira ekitar 21 universitas negeri, 37 universitas swasta dan 400-an perguruan tinggi. Sebarannya hampir merata di seluruh negeri, meski yang terbanyak memang di Kuala Lumpur. Jumlah tersebut memudahkan mahasiswa asing untuk memilih kampus sesuai jurusan yang mereka inginkan. Seluruhnya menggunakan bahasa Inggris, jadi memudahkan mahasiswa untuk saling berbaur. Bahkan khusus mahasiswa yang menerima mahasiswa asing, kita wajibkan untuk menyiapkan asrama khusus, ini bentuk pelayanan kita pada mahasiswa asing itu," imbuhnya.

Kondisi tersebut, dibenarkan Aulia Putri Elza (23). Mahasiswa asal Indonesia yang kini tengah mengambil program master di University Of Malaya itu mengaku, awalnya dia juga merasa resisten terhadap Malaysia, seperti kebanyakan masyarakat Indonesia. Namun dia merasakan hal yang berbeda ketika menjalani pendidikan di negeri jiran. Segala kemudahan, pola pendidikan dan perilaku masyarakat di Malaysia, membuatnya semakin nyaman belajar. Namun dia mengaku, sekat-sekat komunitas di antara mahasiswa lokal maupun mahasiswa asing tetap terasa, meski tak sekuat di Indonesia.

"Awalnya enggak suka, tapi setelah di sini baru merasa kalau negaranya ramah. Masyarakat di sini enggak peduli sama perbedaan, apakah orang asing atau bukan. Enaknya, kita mau tahu soal apa aja di Malaysia, kita tinggal buka di internet. Apalagi kalau urusan belanja, kalau di Indonesia kan masih banyak tipu-tipu, kalau di sini semua jelas. Kalau di internet tertulis 2RM maka harganya segitu. Benci-bencian ala Indonesia juga sebenarnya enggak terasa. Kita sama mahasiswa lokal cukup melebur kalau urusan kuliah, cuma memang kalau untuk urusan di luar kuliah ya balik ke komunitas masing-masing. Tapi sesama mahasiswa asing juga cukup kompak kok," paparnya. 

Aulia mengimbuh, dalam hal fasilitas, Malaysia terus membangun fasilitas baru untuk mahasiswa. Selain itu, biaya riset juga berlimpah, termasuk beasiswa. Dari segi biaya, kuliah di universitas negeri cukup murah, dan universitas swasta relatif mahal. "Tapi yang pasti, mahasiswa di sini enggak terlalu banyak berpolitik. Jadi iklim belajarnya benar-benar terasa," tambahnya.

Pemerintah Malaysia sendiri saat ini tengah gencar mempromosikan pendidikan di Malaysia ke Indonesia. Enam  daerah di Indonesia, yakni Jakarta, Padang, Jambi, Semarang dan Yogyakarta dibidik dengan melaksanakan roadshow.

No Responses to "Malaysia Bidik Pelajar 6 Kota RI"